Sekolah ini semula didirikan untuk menunjang perluasan pendidikan di Kabupaten Jember
bagian barat karena pada waktu itu SMA negeri
sekabupaten Jember masih ada 4 sekolah. Oleh karena itu
pemerintah provinsi melakukan pengembangan mutu masyarakat di Jember dengan
membuka sekolah baru di bagian barat. Khususnya kecamatan tanggul. Kecamatan Tanggul dipilih karena merupakan kecamatan yang cukup besar dan berpenduduk cukup banyak yang
ditunjang dengan kecamatan sekitarnya yang tidak punya SMA negeri.
Kecamatan yang ada di sekitar tanggul adalah Bangsalsari, Sumber Baru, Umbulsari, Rambipuji. Sedangkan SMP negeri sebagai pencetak lulusan yang akan
melanjutkan jumlahnya cukup besar. Karena di tiap kecamatan yang dimaksud sudah ada smp
negeri dan swasta.
Penetapan berdirinya SMAN 1 Tanggul sangatlah tepat oleh karena itu kepala
kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur menunjuk kepala
SMAN 1 Jember (I Made Rempet) untuk merintis penerimaan siswa baru dan
pengelolaan awal pembangunan gedung SMAN 1 Tanggul (pada saat itu belum disebut
sebagai SMAN 1 Tanggul tetapi masih SMA Negeri Tanggul). Ketika itu masih belum berdiri sendiri, SMAN 1 Tanggul
masih merupakan Sekolah Filial SMAN 1 Jember.
Proses berubahnya nama SMAN Tanggul berubah menjadi
SMAN 1 Tanggul (ditambah nomor 1) karena adanya pelimpahan SMA FIP
(Fakultas Ilmu Pendidikan) Universitas Jember kepada Kantor Wilayah
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Aset yang dilimpahkan
adalah seluruh sumber daya yang dimiliki SMA FIP Tanggul (meliputi
tenaga pendidik/administrasi dan seluruh aset lainnya) kepada negara
sehingga menjadi SMA Negeri Tanggul. Karena 'penegerian' SMA FIP di kecamatan Tanggul maka ada dua
SMA Negeri. Untuk membedakan keduanya, sekolah yang lebih dulu berdiri
diubah namanya menjadi SMAN 1 Tanggul dan yang awalnya SMA FIP menjadi
SMAN 2 Tanggul. Pelimpahan aset SMA FIP kepada Kantor Pendidikan dan
Kebudayaan ini tidak hanya yang ada di Kecamatan Tanggul, tapi juga meliputi SMA FIP yang ada di Kaliwates (sekarang SMAN 4
Jember), SMA FIP di Ambulu (sekarang SMA Ambulu).
Karena gedung sekolah belum
selesai dibangun maka kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siang hari, ditempatkan di gedung SMP
Negeri 1 Tanggul (sekarang gedung
tersebut menjadi SMP Negeri 5 Tanggul).
Pada masa awal pendirian sekolah, SMA Tanggul memiliki 10 tenaga pengajar (guru) dan 2 tenaga Tata Usaha. Keduabelas SDM ini berasal dari SMAN 1 Jember. Dari sekian orang yang ikut berperan dalam proses pendirian dan operasional awal SMA
Negeri 1 Tanggul, yang masih aktif bertugas sampai sekarang adalah
Bapak Supriyanto yang sekarang menjabat Korlak TU SMA Negeri 1 Tanggul.
Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) baru terbit setelah Proses Pembelajaran berjalan beberapa bulan. Setelah KBM berjalan beberapa
bulan. SK Mendikbud RI tersebut bernomor 0601/0/1985 yang disahkan pada tanggal 22 November 1985 bersama dengan beberapa sekolah lain di
Jawa Timur. Sejak saat itu, SMA Negeri 1 Tanggul yang semula menjadi sekolah Filial dari SMA
Negeri 1 Jember dinyatakan sah menjadi sekolah yang dapat
berdiri sendiri. Atas dasar itu pula, tanggal 22 November ditetapkan sebagai tanggal ulang tahun SMAN 1 Tanggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar