Senin, 05 November 2012

Sejarah Berdirinya SMAN 1 Tanggul

Sekolah ini semula didirikan untuk menunjang perluasan pendidikan di Kabupaten Jember bagian barat karena pada waktu itu SMA negeri  sekabupaten Jember masih ada 4 sekolah. Oleh karena itu pemerintah provinsi melakukan pengembangan mutu masyarakat di Jember dengan membuka sekolah baru di bagian barat. Khususnya kecamatan tanggul. Kecamatan Tanggul dipilih karena merupakan kecamatan yang cukup besar dan berpenduduk cukup banyak yang ditunjang dengan kecamatan sekitarnya yang tidak punya SMA negeri.
Kecamatan yang ada di sekitar tanggul adalah Bangsalsari, Sumber Baru, Umbulsari, Rambipuji. Sedangkan SMP negeri sebagai pencetak lulusan yang akan melanjutkan jumlahnya cukup besar. Karena di tiap kecamatan yang dimaksud sudah ada smp negeri dan swasta.
Penetapan berdirinya SMAN 1 Tanggul sangatlah tepat oleh karena itu kepala kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur menunjuk kepala SMAN 1 Jember (I Made Rempet) untuk merintis penerimaan siswa baru dan pengelolaan awal pembangunan gedung SMAN 1 Tanggul (pada saat itu belum disebut sebagai SMAN 1 Tanggul tetapi masih SMA Negeri Tanggul). Ketika itu masih belum berdiri sendiri, SMAN 1 Tanggul masih merupakan Sekolah Filial SMAN 1 Jember.
 Proses berubahnya nama SMAN Tanggul berubah menjadi SMAN 1 Tanggul (ditambah nomor 1) karena adanya pelimpahan SMA FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) Universitas Jember kepada Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Aset yang dilimpahkan adalah seluruh sumber daya yang dimiliki SMA FIP Tanggul (meliputi tenaga pendidik/administrasi dan seluruh aset lainnya) kepada negara sehingga menjadi SMA Negeri Tanggul. Karena 'penegerian' SMA FIP di kecamatan Tanggul maka ada dua SMA Negeri. Untuk membedakan keduanya, sekolah yang lebih dulu berdiri diubah namanya menjadi SMAN 1 Tanggul dan yang awalnya SMA FIP menjadi SMAN 2 Tanggul. Pelimpahan aset SMA FIP kepada Kantor Pendidikan dan Kebudayaan ini tidak hanya yang ada di Kecamatan Tanggul, tapi juga meliputi SMA FIP yang ada di Kaliwates (sekarang SMAN 4 Jember), SMA FIP di Ambulu (sekarang SMA Ambulu).
Karena gedung sekolah belum selesai dibangun maka kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada siang hari,  ditempatkan di gedung SMP Negeri 1 Tanggul  (sekarang gedung tersebut menjadi SMP Negeri 5 Tanggul).
Pada masa awal pendirian sekolah, SMA Tanggul memiliki 10 tenaga pengajar (guru) dan 2 tenaga Tata Usaha. Keduabelas SDM ini berasal dari SMAN 1 Jember. Dari sekian orang yang  ikut berperan dalam proses pendirian dan operasional awal SMA Negeri 1 Tanggul, yang masih aktif bertugas sampai  sekarang adalah Bapak Supriyanto yang sekarang menjabat Korlak TU SMA Negeri 1 Tanggul.
Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) baru terbit setelah Proses Pembelajaran berjalan beberapa bulan. Setelah KBM berjalan beberapa bulan. SK Mendikbud RI tersebut bernomor 0601/0/1985 yang disahkan pada tanggal 22 November 1985 bersama dengan beberapa sekolah lain di Jawa Timur. Sejak saat itu, SMA Negeri 1 Tanggul yang semula menjadi sekolah Filial dari SMA Negeri 1 Jember dinyatakan sah menjadi sekolah yang dapat berdiri sendiri. Atas dasar itu pula, tanggal 22 November ditetapkan sebagai tanggal ulang tahun SMAN 1 Tanggul.

Tidak ada komentar: